Bupati : Hampir 40 Ha Lahan Terbakar

  • Ketua DPRD : Jangan Buka Lahan Dengan Membakar

Ketapang ( sorot10) – Bupati Ketapang Alexander Wilyo , menyoroti fakta bahwa Kabupaten Ketapang menjadi wilayah paling rentan terhadap Karhutla. Pada Juli 2025 saja, sudah tercatat kebakaran seluas 39,2 hektar terjadi di beberapa kecamatan.

“Karhutla bisa terjadi di lahan milik swasta maupun masyarakat. Karena itu, koordinasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan. Tidak bisa diselesaikan secara parsial. Kita harus kerja sama, terintegrasi, dan kompak,” tutur Bupati.

Selain penanggulangan langsung di lapangan, edukasi kepada masyarakat juga menjadi perhatian utama. Upaya pencegahan terus dilakukan, termasuk mengkampanyekan larangan membuka lahan dengan cara dibakar, khususnya di kawasan gambut yang sangat sulit dipadamkan saat terjadi kebakaran.

Bupati menyatakan hal tersebut, pada apel kesiapsiagaan dan pengendalian karhutla di Kantor Bupati Ketapang, Senin 4/8/2025.

Apel ini juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Para penegak hukum diminta aktif melakukan penyelidikan dan memberikan efek jera.

“Melalui apel ini, saya mengajak seluruh unsur – pemerintah, swasta, dan masyarakat – untuk bekerja lebih keras, cerdas, dan tuntas. Lakukan patroli, pemadaman, sosialisasi larangan, dan edukasi kepada warga. Jangan biarkan satu api pun menyala di lahan kita,” tegas Bupati.

Sementara Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh, menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang agar tidak membakar hutan dan lahan secara sembarangan.

Sholeh menegaskan bahwa pencegahan Karhutla adalah tanggung jawab bersama. “Saya selaku Ketua DPRD menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang agar tidak membakar lahan dan hutan. Keamanan Karhutla ini sangat penting. Jangan sampai masyarakat membakar lahan sembarangan hingga menimbulkan kabut asap yang bisa mengganggu kualitas udara kita,” tegasnya.

Ketua DPRD juga mengajak seluruh elemen – mulai dari masyarakat, perusahaan, hingga pemerintah daerah – untuk saling bersinergi menjaga kelestarian hutan. “Mari kita sama-sama jaga hutan kita agar tetap lestari. Kita harus bertindak dari sekarang sebelum bencana benar-benar terjadi,” ujarnya.
( narasi dan foto Humas DPRD Ketapang/yas)

  • Related Posts

    Sekolah Rakyat Ketapang Diluncurkan

    Ketapang (Sorot10) – Pemerintah Kabupaten Ketapang secara resmi meluncurkan Sekolah Rakyat di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan, Selasa (30/9/2025). Program ini menjadi perintis di Kalimantan Barat, selain satu…

    Baca Selanjutnya

    Sekda Ikuti Rakor MBG

    Ketapang ( sorot10)-Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Repalianto, Ikuti Rakor Tindak Lanjut Program Makan Bergizi Gratis dan Percepatan Penurunan TBC Secara Vitual. Bertempat di Ruang Rapat Basement Kantor Bupati Ketapang, Senin…

    Baca Selanjutnya

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    Sekolah Rakyat Ketapang Diluncurkan

    Sekolah Rakyat Ketapang Diluncurkan

    Sekda Ikuti Rakor MBG

    Sekda Ikuti Rakor MBG

    Warga Jelai Hulu dan Dinas PUTR Sepakat Lanjutkan Proyek Jembatan

    Warga Jelai Hulu dan Dinas PUTR Sepakat Lanjutkan Proyek Jembatan

    Sekda : Wisuda Bukan Titik Akhir

    Sekda : Wisuda Bukan Titik Akhir

    Wabup : Pemuda Harus Jadi Ujung Tombak Perubahan

    Wabup : Pemuda Harus Jadi Ujung Tombak Perubahan

    Pagelaran Seni Budaya Melayu 2025 Wadah Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan UMKM

    Pagelaran Seni Budaya Melayu 2025 Wadah Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan UMKM